Jumat, 11 Juli 2014

APA ITU DUALISME?



Jawaban:
Dalam teologia, konsep dualisme menganggap bahwa ada dua pihak yang berbeda - baik dan jahat - yang sama kuatnya. Dalam dualisme "Kristen,” Allah mewakili pihak yang baik dan Iblis mewakili pihak yang jahat.

Namun demikian, sebenarnya sekalipun Iblis memiliki kuasa tertentu, dia tidaklah setara dengan Allah yang Mahakuasa, karena dia diciptakan oleh Allah sebagai malaikat sebelum dia memberontak (Yesaya 14:12-15; Yehezkiel 28:13-17). Sebagaimana dikatakan oleh Kitab Suci, “Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia” (1Yoh 4:4). Menurut Kitab Suci, tidak ada dualisme, kekuatan yang berlawanan yang sama kuatnya yang disebut baik dan jahat. Kebaikan, diwakili oleh Allah yang Mahakuasa, adalah kekuatan yang paling dahsyat di alam semesta, tanpa ada perkecualian. Kejahatan, diwakili oleh Iblis, adalah kekuatan yang lebih lemah yang tidak bisa menandingi kebaikan. Kejahatan selalu akan kalah dalam menghadapi kebaikan, karena Allah yang Mahakuasa, hakikat dari kebaikan, adalah maha kuasa, dan kejahatan, yang diwakili oleh Iblis, tidak demikian.

Ketika suatu doktrin menggambarkan kebaikan dan kejahatan sebagai dua kekuatan yang berlawanan yang sama kuatnya, doktrin itu bertentangan dengan posisi Alkitab yang mengatakan bahwa kebaikan, yang diwakili oleh Allah yang Mahakuasa, adalah kuasa yang dominan di alam semesta ini. Karena Iblis tidak, dan tidak akan pernah, setara dengan Allah, doktrin apapun yang mengatakan Iblis itu setara bisa dikatakan sebagai doktrin sesat. Fakta bahwa Setan dilempar keluar dari surga karena mencoba melampaui Allah tidaklah berarti Iblis sudah berhenti mencoba untuk menjadi setara atau lebih hebat dari Allah, sebagaimana yang dibuktikan oleh prinsip-prinsip dasar “dualisme” yang kebanyakan berasal dari filosofi kebijakan manusia.

Tidak pernah ada dualisme di manapun di alam semesta ini. Hanya ada satu kuasa yang mengatasi segalanya, dan kuasa itu adalah Allah yang Mahakuasa sebagaimana yang diwahyukan di dalam Alkitab kepada kita. Menurut bukti-bukti Alkitabiah, hanya ada satu kuasa yang mahakuasa, bukan dua. Karena itu, doktrin dualisme apapun yang berpendapat bahwa ada dua kuasa yang setara yang saling bertentangan (baik dan jahat) adalah doktrin yang salah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar