Minggu, 13 Juli 2014

Apa itu Masalah Sinoptis?

Apa itu Masalah Sinoptis?

Jawaban:
Ketika ketiga kitab pertama dibandingkan - Matius, Markus, dan Lukas - jelas sekali bahwa ceritanya amat serupa dalam hal isi dan ekspresi. Karena itu, Matius, Markus dan Lukas disebut “injil sinoptis.” Kata “sinoptis” pada dasarnya berarti “melihat bersama dengan pandangan bersama.” Banyaknya persamaan antara injil-injil sinoptis membuat beberapa orang memikirkan jangan-jangan para penulis injil memiliki sumber yang sama, tulisan lain mengenai lahirnya, hidup, pelayanan, kematian dan kebangkitan Kristus yang menjadi bahan penulisan injil-injil mereka. Ada yang berdalih bahwa Matius, Markus dan Lukas begitu miripnya sehingga pastilah mereka saling menggunakan injil yang ditulis masing-masing, atau sumber bersama lainnya. "Sumber" yang dianggap ini diberi nama “Q” dari kata bahasa Jerman quelle yang berarti “sumber.”

Apakah ada bukti mengenai “Q?” Tidak ada. Sama sekali tidak ada bagian atau fragmen "Q" yang pernah ditemukan. Tidak seorangpun bapak gereja awal yang pernah menyebut “sumber” injil dalam tulisan-tulisannya. “Q” adalah penemuan para “sarjana” liberal yang menyangkal inspirasi Alkitab. Mereka percaya bahwa Alkitab tidak lebih dari sekedar karya sastra, yang tunduk pada kritik yang sama dengan yang dilakukan pada karya sastra lainnya. Sekali lagi sama sekali tidak ada bukti apa pun untuk dokumen “Q” – baik secara alkitabiah, teologis maupun secara historis.

Kalau Matius, Markus dan Lukas tidak menggunakan dokumen "Q”, mengapa injil-injil mereka begitu serupa? Ada beberapa penjelasan yang mungkin. Ada kemungkinan injil manapun yang pertama kali ditulis (kemungkinan Markus), para penulis Injil lainnya memiliki akses pada injil itu. Sama sekali tidak ada masalah kalau Matius dan/atau Lukas mengopi beberapa ayat dari injil Markus dan menggunakannya dalam injil mereka. Mungkin Lukas memiliki akses pada Markus dan Matius dan menggunakan teks dari keduanya dalam injilnya sendiri. Lukas 1:1-4 memberitahu kita, “Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu, supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.”

Pada akhirnya, penjelasan mengenai mengapa Injil Sinoptis begitu serupa adalah bahwa ketiganya diilhami oleh Roh Kudus yang sama, dan semuanya ditulis oleh orang-orang yang menyaksikan, atau diberitahu mengenai, peristiwa yang sama. Injil Matius ditulis oleh Rasul Matius, salah seorang dari keduabelas murid yang mengikuti Yesus dan diutus oleh-Nya. Injil Markus ditulis oleh Yohanes Markus, rekan dekat rasul Petrus, salah seorang dari kedua belas rasul. Injil Lukas ditulis oleh Lukas, rekan dekat rasul Paulus. Kenapa cerita mereka lalu tidak amat mirip? Setiap injil itu pada dasarnya diilhami oleh Roh Kudus (2 Timotius 3:16-17; 2 Petrus 1:20-21). Karena itu dapat diharapkan adanya kecocokan dan kesatuan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar