Rabu, 16 Juli 2014

Apa perbedaan antara agama dan kerohanian?

Jawaban: Sebelum kita menelusuri perbedaan antara agama dan kerohanian, pertama-tama kita perlu mendefinisikan kedua istilah. Agama dapat didefinisikan sebagai “kepercayaan kepada Allah atau illah-illah untuk disembah, biasanya diekspresikan dalam perilaku dan ritus/upacara” atau “sistem kepercayaan, penyembahan tertentu yang mencakup pedoman perilaku tertentu.” Kerohanian/spiritualitas dapat didefinisikan sebagai “kualitas atau fakta kerohanian, tidak bersifat jasmani" atau "ciri rohani yang ditunjukkan melalui pemikiran, cara hidup, dll; kecenderungan atau nada rohani." Secara ringkas, agama atau kumpulan kepercayaan dan ritual yang mengklaim membawa seseorang ke dalam hubungan yang benar dengan Allah, dan kerohanian/spiritualitas adalah berfokuskan pada hal-hal rohani dan dunia rohani serta bukannya hal-hal fisik/duniawi.

Kesalahpahaman yang paling banyak mengenai agama adalah keKristenan dipandang sekedar salah satu agama seperti Istam, Yudaisme, Hinduisme, dll. Sayangnya banyak yang mengklaim sebagai pengikut keKristenan mempraktikkan keKristenan hanya sebagai suatu agama. Bagi banyak orang, keKristenan tidak lebih dari serangkaian peraturan dan ritual yang harus diikuti oleh seseorang supaya masuk surga setelah meniggal. KeKristenan bukanlah demikian. KeKristenan yang sejati bukanlah agama, namun adalah hubungan yang benar dengan Allah dengan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat-Mesias oleh anugrah melalui iman. Ya, keKristenan memiliki “upacara” yang diikuti (e.g., baptisan dan perjamuan kudus). Ya, keKristenan memiliki "peraturan” yang ditaati (e.g. jangan membunuh, kasihilah satu dengan yang lain, dll). Namun demikian, upacara dan peraturan ini bukanlah inti dari keKristenan. Upacara dan peraturan keKristenan adalah hasil keselamatan. Ketika kita menerima keselamatan melalui Yesus Kristus, kita dibaptis sebagai proklamasi iman itu. Kita merayakan perjamuan kudus untuk mengingat pengorbanan Kristus. Kita menaati daftar perintah dan larangan karena mengasihi Allah dan rasa syukur untuk apa yang telah Dia perbuat.

Kesalahpahaman paling umum mengenai kerohanian adalah bahwa ada banyak bentuk kerohanian, dan semuanya sama benarnya. Bermeditasi dalam posisi tubuh yang tidak wajar, bersekutu dengan alam, berbicara dengan dunia roh, dll., mungkin kelihatan "rohani" namun sebetulnya adalah kerohanian yang keliru. Kerohanian sejati adalah memiliki Roh Kudus dari Allah sebagai hasil dari menerima keselamatan melalui Yesus Kristus. Kerohanian yang sejati adalah buah yang dihasilkan Roh Kudus dalam hidup seseorang: “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.” (Gal 5:22-23). Kerohanian adalah mengenai menjadi lebih serupa dengan Allah yang adalah Roh (Yohanes 4:24) dan karakter kita menjadi serupa dengan gambar-Nya (Roma 12:1-2).

Apa yang sama antara agama dan kerohanian adalah bahwa keduanya dapat merupakan metode yang salah untuk memiliki hubungan dengan Allah. Agama cenderung menggantikan hubungan yang sejati dengan Allah dengan upacara yang bukan dari dalam hati. Kerohanian cenderung menggantikan hubungan dengan Allah dengan hubungan dengan dunia roh. Keduanya bisa, dan sering adalah jalan yang salah kepada Allah. Pada saat yang sama, agama bisa merupakan sesuatu yang bernilai dalam arti bahwa agama menunjuk pada fakta bahwa Allah itu ada dan kita harus bertanggung jawab kepada-Nya. Satu-satunya nilai agama yang sejati adalah kemampuannya menunjukkan bahwa kita telah berdosa dan membutuhkan seorang Juruselamat. Kerohanian berharga saat menunjukkan bahwa dunia fisik bukanlah segalanya. Umat manusia bukan hanya bersifat materi, namun juga memiliki roh-jiwa. Ada dunia roh di sekeliling kita yang harus kita sadari. Nilai kerohanian yang sejati adalah bahwa itu menunjuk pada fakta bahwa ada sesuatu dan seseorang di balik dunia fisik ini yang dengannya kita perlu berhubungan.

Yesus Kristus adalah penggenapan dari agama dan kerohanian. Yesus adalah Dia yang kepada-Nya kita bertanggung jawab dan kepada Siapa agama yang sejati menunjuk. Yesus adalah satu-satunya dengan siapa kita perlu berhubungan dan kepada siapa kerohanian yang sejati menunjuk.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar