Jumat, 25 Juli 2014

Bagaimana saya mengetahui bahwa saya jatuh cinta?



Jawaban:
Natur kemanusiaan kita memberitahu kita bahwa cinta tidak lebih dari emosi. Kita mengambil keputusan berdasarkan emosi kita, bahwa menikah karena kita merasa “jatuh cinta.” Inilah alasan mengapa kurang lebih setengah dari pernikahan pertama berakhir dengan perceraian. Alkitab mengajar kita bahwa cinta sejati bukanlah sekedar emosi yang datang dan pergi tapi adalah sebuah keputusan. Kita bukan hanya mencintai orang yang mencintai kita, kita bahkan perlu mencintai mereka yang membenci kita, sama seperti Kristus mengasihi mereka yang tidak dapat dikasihi (Lukas 6:35). “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu” (1 Korintus 13:4-7).

Adalah sangat mudah untuk jatuh cinta dengan seseorang namun ada beberapa pertanyaan yang perlu ditanyakan kepada diri sendiri sebelum memutuskan bahwa “radar cinta” Anda menuntun Anda ke arah yang benar. Pertama apakah orang tsb adalah orang Kristen, artinya apakah mereka telah memberi hidup mereka kepada Kristus dan percaya kepadaNya untuk keselamatan mereka? Juga perlu dipertanyakan, jika seseorang mau memberi hati dan perasaan mereka pada satu orang, apakah mereka bersedia untuk menempatkan orang tsb di atas orang-orang lain dan menempatkan hubungan mereka, setelah menikah, di atas segala-galanya, kecuali dalam hubungannya dengan Tuhan? Alkitab mengatakan ketika dua orang menikah, mereka menjadi satu daging (Kejadian 2:24; Matius 19:5).

Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah apakah orang tsb adalah calon pasangan hidup yang baik? Apakah mereka telah mendahulukan Tuhan di dalam hidup mereka? Apakah mereka bersedia menggunakan waktu dan tenaga mereka untuk membantu membangun hubungan pernikahan yang bertahan seumur hidup? Apakah orang itu adalah seseorang yang Anda mau nikahi? Tidak ada tongkat pengukur untuk menentukan kapan kita jatuh cinta pada seseorang, namun penting untuk membedakan apakah kita sekedar mengikuti emosi kita atau mengikuti kehendak Tuhan untuk hidup kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar