Rabu, 16 Juli 2014

Mengapa ada begitu banyak agama? Apakah semua agama menuntun kepada Allah?

Jawaban: Keberadaan begitu banyak agama dan klaim bahwa semua agama menuntun kepada Allah jelas-jelas membingungkan banyak orang yang dengan sungguh-sungguh mencari kebenaran tentang Allah, yang berakhir dengan keputusasaan dari beberapa orang apakah mereka dapat mendapatkan kebenaran yang mutlak mengenai topik itu. Atau mereka akhirnya memeluk klaim universalis bahwa semua agama menuntun kepada Allah. Tentu saja kaum skeptik juga menunjuk pada adanya begitu banyak agama sebagai bukti bahwa Anda tidak dapat mengenal Allah atau Dia sama sekali tidak ada.

Roma 1:19-21 mengandung penjelasan Alkitab mengenai mengapa ada begitu banyak agama. Kebenaran Allah dilihat dan dikenal oleh setiap manusia karena Allah membuatnya demikian. Bukannya menerima kebenaran mengenai Allah dan tunduk kepadanya, kebanyakan manusia menolaknya dan mencari cara sendiri untuk memahami Allah. Namun ini bukannya menuntun kepada pencerahan mengenai Allah, namun kepada kesia-siaan pikiran. Di sini kita mendapatkan dasar dari "banyak agama.”

Banyak orang yang tidak mau percaya kepada Allah yang menuntut kebenaran dan moralitas, sehingga mereka menciptakan Allah yang tidak menuntut hal-hal sedemikian. Banyak orang tidak percaya kepada Allah yang menyatakan bahwa adalah mustahil untuk orang masuk surga dengan cara sendiri. Jadi mereka menciptakan Allah yang menerima orang untuk masuk ke surga kalau orang itu sudah menyelesaikan langkah-langkah tertentu, mengikuti peraturan-peraturan tertentu, dan/atau menaati hukum-hukum tertentu, paling sedikit semampu mereka. Banyak orang tidak menginginkan hubungan dengan Allah yang berdaulat dan mahakuasa. Jadi mereka membayangkan Allah lebih sebagai kekuatan mistis dan bukannya penguasa yang memiliki kepribadian dan kedaulatan.

Keberadaan begitu banyak agama bukanlah bantahan terhadap keberadaan Allah atau dalih bahwa banyak kebenaran mengenai Allah itu kurang jelas. Sebaliknya, adanya begitu banyak agama adalah pernyataan penolakan umat manusia terhadap Allah yang esa dan sejati. Umat manusia telah menggantikan Dia dengan allah-allah yang lebih sesuai dengan selera mereka. Ini adalah suatu usaha yang berbahaya. Keinginan untuk menciptakan Allah kembali dalam gambar kita sendiri bersumber dari natur dosa dalam diri kita – natur yang pada akhirnya akan “menuai kebinasaan" (Galatia 6:7-8).

Apakah semua agama menuntun kepada Allah? Sebetulnya ya. Semuanya menuntun kepada penghakiman-Nya dengan satu kekecualian. Hanya satu – keKristenan – menuntun kepada pengampunan-Nya dan hidup kekal. Tanpa mempedulikan agama apa yang dianut oleh seseorang, setiap orang akan menghadap Allah setelah mati (Ibrani 9:27). Semua agama menuntun kepada Allah, namun hanya satu agama yang akan menghasilkan penerimaan Allah, karena hanya melalui keselamatan melalui iman di dalam Yesus Kristus barulah orang dapat menghampiri Dia dengan penuh keyakinan. Keputusan untuk menerima kebenaran mengenai Allah adalah penting karena satu alasan: kekekalan itu lama sekali kalau salah. Itu sebabnya pemikiran yang benar mengenai Allah begitu penting.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar