Selasa, 15 Juli 2014

Mengapakah Allah mengijinkan Iblis dan setan-setan berdosa?

Jawaban: Bagi malaikat dan manusia, Allah memutuskan untuk memberi pilihan. Walaupun Alkitab tidak memberi banyak detil mengenai pemberontakan dari Iblis dan para malaikat yang jatuh, nampaknya Iblis, yang mungkin adalah malaikat yang paling agung (Yehezkiel 28:12-18), dalam kesombongan, memutuskan untuk memberontak melawan Allah agar supaya dia sendiri dapat menjadi Allah. Iblis (Lucifer) tidak mau menyembah atau taat kepada Allah, dia ingin menjadi Allah (Yesaya 14:12-14). Wahyu 12:4 dimengerti sebagai gambaran kiasan mengenai sepertiga malaikat memilih untuk mengikuti Iblis dalam pemberontakannya dan menjadi malaikat-malaikat yang jatuh/setan-setan.

Berbeda dengan umat manusia, pilihan dari para malaikat, untuk mengikuti Iblis atau tetap setia kepada Allah, adalah pilihan yang bersifat kekal. Alkitab tidak menyatakan adanya kesempatan untuk para malaikat yang jatuh untuk bertobat dan mendapat pengampunan. Alkitab juga tidak mengindikasikan bahwa adalah mungkin untuk lebih banyak lagi malaikat yang jatuh ke dalam dosa. Para malaikat yang tetap setia kepada Allah digambarkan sebagai “malaikat-malaikat pilihan.” Iblis dan para malaikat yang jatuh sudah mengenal Allah dalam kemuliaanNya. Bagi mereka, tetap memberontak sekalipun sudah mengenal Allah, adalah kejahatan yang paling keji. Akibatnya, Allah tidak memberi Iblis dan malaikat-malaikat lainnya yang sudah jatuh kesempatan untuk bertobat. Selanjutnya, Alkitab tidak memberi kita alasan untuk percaya bahwa mereka akan bertobat kalaupun Allah memberi kesempatan kepada mereka (1 Petrus 5:8). Allah memberi Iblis dan para malaikat pilihan yang sama yang Dia berikan kepada Adam dan Hawa – untuk taat atau tidak. Para malaikat memiliki kehendak bebas untuk memilih – Allah tidak memaksa atau mendorong malaikat manapun untuk berdosa. Iblis dan para malaikat yang jatuh berdosa karena kehendak mereka sendiri – dan karena itu pantas untuk mendapatkan murka Allah yang kekal (api kekal).

Mengapa Allah memberi para malaikat pilihan ini ketika Dia mengetahui apa akibatnya? Allah tahu bahwa sepertiga dari malaikat akan memberontak, dan karena itu akan dikutuk dan dibuang ke dalam api kekal. Allah juga tahu bahwa Iblis akan melanjutkan pemberontakannya dengan mencobai umat manusia untuk berdosa. Jadi mengapa Allah mengijinkan semua ini? Alkitab tidak secara ekplisit memberikan jawaban untuk pertanyaan ini. Hal yang sama dapat ditanyakan untuk semua perbuatan jahat lainnya – mengapa Allah mengijinkan itu? Pada akhirnya, itu kembali kepada pilihan. Allah menciptakan makhluk-makhluk yang bebas, malaikat dan umat manusia. Kalau Allah menginginkan ciptaan yang sekedar melakukan apa yang sudah diprogram sebelumnya, binatang sudah cukup. Tidak, Allah menghendaki makhluk ciptaan yang dengannya Dia dapat memiliki hubungan yang sejati, dan karena itu Dia memberi kita kemampuan untuk memilih dan memberi kita pilihan,hal inilah yang membedakan anatara kita manusia yg berakal dengan ciptaan yang tidak berakal (binatang) yang dapat diatur sebagaimana kehendak dan kemauan kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar