Rabu, 16 Juli 2014

Apa kata Alkitab mengenai karma?

Jawaban: Karma adalah konsep teologia yang ditemukan dalam agama Budha dan Hindu. Itu adalah pemikiran bahwa bagaimana Anda hidup akan menentukan kualitas hidup Anda nanti setelah bereinkarnasi. Kalau Anda tidak mementingkan diri sendiri, murah hati dan suci dalam hidup sekarang ini, Anda akan mendapat pahala dengan bereinkarnasi (lahir kembali dalam tubuh jasmani yang baru) dalam hidup yang senang. Namun kalau Anda hidup mementingkan diri sendiri dan jahat, Anda akan bereinkarnasi pada hidup yang lebih berat. Dengan kata lain, dalam hidup yang akan datang, Anda akan menuai apa yang Anda tabur sekarang. Karma berdasar pada kepercayaan teologis akan reinkarnasi. Alkitab menolak pemikiran mengenai reinkarnasi; dan karena itu tidak mendukung pemikiran mengenai karma.

Ibrani 9:27 menyatakan, “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.” Ayat Alkitab ini amat jelas dalam dua butir penting yang, bagi orang Kristen, meniadakan kemungkinan adanya reinkarnasi dan karma. Pertama, dikatakan bahwa kita "ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja,” yang berarti manusia hanya dilahirkan satu kali dan mati satu kali. Tidak ada siklus hidup dan mati serta lahir kembali yang tanpa akhir, suatu pemikiran yang terkandung dalam teori reinkarnasi. Kedua, dikatakan bahwa setelah mati kita menghadapi penghakiman, berarti tidak ada kesempatan kedua sebagaimana dalam reinkarnasi dan karma, untuk hidup yang lebih baik. Hanya ada satu kesempatan dalam hidup dan untuk menghidupinya sesuai dengan rencana Allah, dan itu saja.

Alkitab banyak berbicara mengenai menuai dan menabur. Ayub 4:8 mengatakan, “Yang telah kulihat ialah bahwa orang yang membajak kejahatan dan menabur kesusahan, ia menuainya juga.” Mazmur 126:5 mengatakan, “Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.” Lukas 12:24 berkata, “Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!” Dalam setiap contoh ini, demikian pula dalam rujukan-rujukan lainnya pada menuai dan menabur, mendapatkan pahala dari apa yang kita lakukan terjadi dalam hidup ini, bukan di hidup yang akan datang. Itu adalah kegiatan masa kini, dan jelas dari rujukan-rujukan itu bahwa buah yang Anda petik adalah sesuai dengan tindakan yang Anda lakukan. Selain itu, apa yang Anda tabur dalam hidup sekarang akan mempengaruhi pahala atau hukuman yang Anda akan terima setelah meninggalkan dunia ini.

Akhirat bukanlah lahir kembali atau reinkarnasi ke dalam tubuh yang berbeda di bumi. Itu adalah penderitaan kekal dalam neraka (Matius 25:46) atau hidup kekal di surga bersama Yesus, yang mati supaya Anda dapat hidup kekal bersama-Nya. Ini harus menjadi fokus hidup kita di dunia. Rasul Paulus menulis dalam Galatia 6:8-9, “Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.”

Akhirnya, kita harus selalu mengingat bahwa adalah Yesus yang mati di salib yang menghasilkan hidup kekal untuk kita, dan bahwa iman kepada Yesus memberi hidup kekal ini kepada kita. Efesus 2:8-9 memberitahu kita, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” Jadi kita melihat bahwa konsep reinkarnasi dan karma tidak sesuai dengan apa yang diajarkan Alkitab mengenai hidup, mati dan menabur serta menuai hidup kekal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar